Trenggalek - Wakil Bupati Trenggalek Syah Muhamad Natanegara menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan jajarannya di Aula Setda Trenggalek, Selasa (29/11/2022).
Salah satu inti dari rakor tersebut adalah untuk memasifkan peran Tim Percepatan Penurunan Stunting ( TPPS), agar masing - masing bidang dan sekretariat bisa berjalan maksimal.Sehingga, dapat menguatkan koordinasi dalam percepatan stunting di semua lini.
Baca juga:
Pj.Sekda Trenggalek Resmikan Gedung IBI
|
Syah yang juga merupakan Ketua TPPS Trenggalek tersebut, mengatakan, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasioanl 2020 - 2024 ialah meningkatkan kualitas manusia Indonesia.Salah satu caranya, yakni menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024.
" Tentu untuk mewujudkan hal tersebut perlu kiranya meningkatkan komitmen pemerintah di semua lapisan.Mulai dari pemerintah pusat hingga tingkat desa.Tak terkecuali mendorong perubahan prilaku masyarakat yang baik dan sehat, peningkatan ketahanan pangan dan gizi, pengembangan data informasi , riset serta inovasi, " ucapnya.
Syah berharap pengembangan sistem data, informasi, riset dan inovasi perlu kiranya dipersiapkan penyusunan data stunting yang baik di Trenggalek." Peran seluruh anggota TPPS dalam rangka penurunan angka stunting sangat dibutuhkan, " tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dikes PPKB) Kabupaten Trenggalek, Saeroni menyampaikan, di Trenggalek sudah dibentuk Satgas penurunan angka stunting." Hari ini kita berkoordinasi untuk penyusunan laporan semester 1 dan semester 2, " terangnya.
Saeroni menyebut, penanganan stunting itu ada spesifik dan sensitif.Misalnya, yang spesifik, balita stunting diberikan makanan tambahan dan asi ekslusif ataupun vitamin tambahan, yaitu vitamin tambah darah bagi penderita anemia.
" Untuk yang sensitif perlu adanya penyediaan air bersih (Dinas PUPR) dan jamban keluarga (Dinas PKPLH).Jadi semua OPD berkoordinasi untuk melakukan konvergensi turunkan stunting, " ungkapnya.
Selanjutnya, dia juga berharap ada penurunan angka stunting di Kabupaten Trenggalek." Berdasarkan survey status gizi di Indonesia, Trenggalek diangka 18 persen.Kita ingin sentuh angka 14 persen dibawah target nasional, " pungkasnya (ags).