Trenggalek - Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin meninjau bencana tanah gerak di Desa Semurup, Kecamatan Bendungan, yang terancam tertimbun tanah longsor, Sabtu (22/10/2022).
Arifin mengatakan, jika pihaknya akan segera melakukan mitigasi bencana dan memutuskan langkah - langkah penanganan." 4 rumah sudah rata tertimbun tanah dan puluhan rumah lainnya terancam mengalami nasib yang sama, " ucapnya.
Arifin menuturkan, ada resiko besar jika ditinggali kembali, karena retakan tanah diatas bukit cukup banyak.Sementara untuk meminimalisir kejadian serupa, alat berat dari BPBD dan PU Binamarga Provinsi membuat teras iring ke parit dan sungai terdekat." Dengan begitu air akan dapat diminimalisir masuk ke dalam retakan, " imbuhnya.
Selanjutnya, masih terang Gus Ipin sapaan akrabnya, menyebut, meskipun sudah ada penanganan, namun wilayah terdampak tersebut cukup beresiko jika dijadikan tempat permukiman kembali.Relokasi menjadi salah satu alternatifnya.
" Pada penanganan pertama kita dibantu oleh BPBD maupun BBWS.Disiapkan sabuk air di sekitar bukit.Sehingga jika ada hujan susulan tidak menambah beban longsoran, karena air dialirkan ke parit, " tandasnya.
Selanjutnya dia menyampaikan, jika kejadian di Semurup sama dengan kejadian di Desa Pandean Dongko.Kalau di Pandean warga sepakat untuk direlokasi." Ada 37 rumah, nanti kita akan data ulang siapa yang berkenan di relokasi dan siapa yang mau dibangunkan di tempat relokasi, " ungkapnya.
Dia menjelaskan, untuk segala kebutuhan bisa berkoordinasi dengan posko dan kepala desa.Sehingga kebutuhan masyarakat selama mempersiapakan kehidupan baru bisa tercukupi.Tak terkecuali kebutuhan anak - anak sekolah, kesehatan dan segala macam di pos pengungsi bisa teratasi." Kita berharap semua bisa diminimalisir.Alat berat bergerak membuat teras iring dan sabuk air kelilingi bukit, " tutupnya (ags).